Wednesday, March 4, 2009

Soto Bangkai Lalat

Seorang pelanggan (wong londho) datang ke sebuah warung makan, dan memesan soto khas wonosobo, katanya:
"Pak, saya pesan soto nya satu porsi saja, berapa harga ini soto"
"Lima ribu saja mister" kata Pak Slamet si pedagang soto Ayam Khas Wonosobo.

Beberapa lama kemudian telah siap 1mangkok penuh soto dan 1 piring nasi putih.
Dengan hati-hati mister mulai mengaduk-aduk sotonya....
Wah...wah...sambil geleng2 kepala mister memanggil pak Slamet
"Bapak, ke sini sebentar"
Terburu-buru Pak Slamet menghampiri mister "Ada apa mister"

"Hey...you liat ini apa yg ada di pinggir mangkok"
"Iya...mister itu bangkai lalat"
"OK ...you tau saya tidak suka ini, lalu bagaimana?"
"Lha mister ini gimana ....wong soto 5000 saja minta macem2, ya adanya bangkai lalat... masa minta bangkai yang lain?"
???@!!###%

Logic Thinker

Pada suatu hari di suatu bar. Masuklah seorang berpakaian perlente (sebut saja Bapak X) dan minum di bar tersebut. Sang bartender melihat manusia keren tersebut tertarik, lalu membuka komunikasi Sbb...

Bartender : Apa Pekerjaan Bapak ?
Lalu Bapak X itu menjawab:
"Ooooo saya adalah seorang Logic Thinker".

Si bartender bingung dan nanya :
"Apa itu pekerjaan logic thinker?"
Bapak X menjawab : Wah susah menerangkannya, soalnya memang bukan pekerjaan yang lazim, tapi saya akan kasih anda contoh saja, ok?
Bartender : OK !

Bapak X : Begini, pertama-tama saya bertanya dulu, Apakah anda punya akuarium?
Bartender : O ya saya punya akuarium buesuaaarrr di rumah.
Bapak X : Nah kalo anda punya akuarium, logisnya anda punya ikan.
Bartender : O ya saya punya ikan berbagai jenis.
Bapak X : Nah kalo anda punya ikan, anda pasti sayang binatang.
Bartender : Oya betul sekali saya sangat sayang pada binatang
Bapak X : Kalo anda sayang binatang, apalagi pada anak anda !! Anda pasti sangat menyayangi anak anda.
Bartender : Betul sekali (kegirangan) saya mencintai anak saya lebih dari ikan.
Bapak X : Nah logisnya, jika punya anak, pasti punya istri.
Bartender : Anda kok tahu? saya memang punya istri cantik jelita.
Bapak X : Tentu saja saya tahu karena itu semua hanya logis saja. Nah sekarang pertanyaan terakhir, jika anda punya istri dan anak, berarti anda tidak impoten!!! betul ?
Bartender : 100% betul saya tidak impoten.
Bapak X : Nah begitulah kira-kira logic thinker itu.
Bartender : Ooo begitu tho? saya ngerti sekarang (sambil takjub)

Lalu setelah tamu itu pergi, datanglah Teman si bartender dan bertanya:
Teman : eh, kamu tadi kok asyik sekali omong apa?
Bartender : Ooo tadi saya membahas profesi Logic Thinker
Teman : Apa itu Logic Thinker?"
Bartender : Begini lho saya terangkan (lagaknya kumat) Pertama-tama saya tanya dahulu, Kamu punya akuarium ndak?
Teman : Ndak punya tuh?
Bartender : (berseru dgn keras dan pasti)
BERARTI ANDA IMPOTEN !!!

Balada Si Butet

Alkisah, Butet si Gadis Cantik dari Batak akan menghadapi ujian semester. Agar bisa konsentrasi, dia memutuskan menyepi ke villanya di Puncak. Setelah keluar dari jalan tol Jagorawi, Butet merasa lapar sehingga memutuskan untuk mampir di Pasaribu Cipanas.

Beberapa pemuda tanggung langsung hutasoit-soit melihat Butet yang seksi itu. Tapi Butet tidak peduli, dia jalan sitorus memasuki rumah tanpa menanggapi. Sepiring naibaho yang hangat dengan ikan gurame yang dibakar dengan batubara membuatnya semakin berselera. Apalagi diberi sambal terasi dan semangkok nababan yang hijau segar.

Setelah mengisi perut, Butet melanjutkan perjalanan. Ternyata jalan ke sana berbukit-bukit. Kadang nainggolan, kadang manurung. Di tepi jalan dilihatnya banyak pohan. Kebanyakan pohan "tanjung". Beberapa diantaranya ada yang simatupang diterjang badai semalam.

Begitu sampai di villa, Butet membuka pintu mobil, "Wow... siregar sekali hawanya, berbeda dengan jakarta yang panggabean penuh asap. Hembusan perangin-anginpun sepoi-sepoi menyejukkan. Sejauh simarmata memandang warna hijau semuanya. Tidak ada tanah yang girsang.

Mulanya Butet ingin berenang. Tetapi yang ditemukan hanyalah bekas kolam renang yang akan dihutahuruk dengan tambunan tanah.

Akhirnya dia memutuskan untuk berjalan-jalan di kebun teh saja. Sedang asik-asiknya menikmati keindahan alam, tiba-tiba dia dikejutkan oleh seekor ular yang sangat besar "Sinaga...!" teriaknya sambil lari sitanggang-langgang.

Celakanya dia malah terpeleset dari tobing yg tinggi sehingga bibirnya sihombing. Kasihan sekali..., Butet menangis marpaung-paung lantaran kesakitan.

Tetapi..., dia lantas ingat... bahwa sebagai orang batak pantang untuk menangis. Dia harus togar...! Maka, dengan menguatkan hati, dia pergi ke puskesmas setempat untuk melakukan panjaitan terhadap bibirnya yang sihombing itu. Mantri puskesmas tergopoh-gopoh simangunsong di pintu untuk menolongnya.

"Hem... ongkosnya pangaribuan..." kata mantri setelah memeriksa sejenak.

"Itu terlalu mahal... bagaimana kalau napitupulu saja..." tawar si Butet

"Napitupulu terlalu murah, mengertilah saya sebagai PNS pandapotan saya khan kecil sekali, ekonomi keluarga saya sudah sangat ginting sekali" kata mantri memelas

"Jangan begitulah, masa tidak siahaan melihat bibir saya begini?".

"Baiklah, tapi panjaitan-nya pakai jarum sitompul saja" sahut mantri mulai agak kesal

"Cepatlah...! aku sudah hampir munthe, yach... saragih sedikit tidak apa-apalah, dari pada bibirku sihombing terus"

Malamnya...,
Ketika sedang asik belajar sambil makan kue lubis kegemarannya, sayup-sayup dia mendengar lolongan rajagukguk. Wah... Butet bonar-bonar ketakutan. Apalagi ketika mendengar suara di pintunya berbunyi "Poltak...!" keras sekali.

"Ada situmorang...!", "Sialan, cuma kucing..." desahnya lega. Dia sudah sempat berpikir yang silaen-laen.

Selesai belajar...,
Butet menyalakan televisi. Ternyata ada siaran Discovery chanel yang menampilkan hutabarat Amazon di Kanada yg terkenal itu serta simamora gajah purba yang berbulu lebat. Saat commercial break, muncul lagu nasional RI yang terkenal dengan seruannya "Simanjuntak gentar, sinambela yang benar...!".

Keesokan harinya...,
Butet kembali ke jakarta dan langsung pergi ke kampus. Di depan ruang ujian dia membaca tulisan "Harahap tenang, ada ujian".
Butet bergumam "ah... aku kan marpaung, boleh ribut dong... !".