Berkat bantuan seorang saudara, Siswati akhirnya diterima bekerja
sebagai sekretaris di sebuah perusahaan ternama di Jakarta. Dia
mendapatkan ruang kerja di lantai satu, sementara sang bos berada di
ruang VIP di lantai 25.
Suatu saat Siswati mendapat telepon untuk mengantarkan berkas penting ke
ruangan sang bos. Dengan suara tergesa-gesa sang bos pun meminta dengan
sangat Siswati untuk segera mengantarkan berkas penting tersebut. Bos
mengingatkan Siswati, ini adalah masalah darurat karena itu dia harus
sampai di lantai 25 secepat mungkin.
Sang Bos menunggu dan menunggu, tapi Siswati baru muncul 30 menit
kemudian, dengan pakaian yang basah kuyup oleh keringat dan nafas
tinggal satu-satu karena ngos-ngosan.
Dengan suara menggelegar si bos meminta penjelasan atas keterlambatan ini dan kenapa Siswati kelihatan seperti diguyur air.
"Begini Pak," sahut Siswati dengan suara terputus-putus, "Sewaktu saya
mau naik lift di sana saya membaca, 'DALAM KEADAAN DARURAT HARAP GUNAKAN
TANGGA"
No comments:
Post a Comment